Selasa, 27 September 2011

I Luv Travelling, edisi Journey to OZ... part1

                                                              @ opera house, sydney...


Australia/Aussie/OZ/underworld country....
Negera terbesar keenam di dunia. Ukurannya hampir sama dengan 48 negara bagian di daratan AS, dan 50 persen lebih besar dari Eropa, tapi memiliki kepadatan penduduk terendah di dunia – hanya dua orang per kilometer persegi. Garis pantai Australia memiliki rentang hampir sepanjang 50.000 kilometer, dan terhubung dengan lebih dari 10.000 pantai, lebih banyak daripada negara mana pun di dunia. Daratan utama Australia merupakan pulau yang terbesar, dan merupakan benua terkecil sekaligus terdatar di dunia. 

woohoooo...
my very 1st time going abroad....
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, negara pertama di luar Indonesia yang saya kunjungi adalah Australia. Negara yang masih terbilang tetangga tapi dengan budaya yang jauuhh berbeda dengan negeri kita.
Acara jalan-jalan yang membawa berjuta pengalaman (lebay!)...

Passport
Berhubung karena buku kecil seukuran saku bernama Passport ini adalah dokumen utama yang menjadi persyaratan untuk ke luar negeri dan pemesanan tiket tujuan luar Indonesia membutuhkan nomor passport, maka Passport-lah yang pertama kali saya persiapkan. Alhamdulillah yaa, saya ditugaskan di Polewali yang punya kantor Imigrasi sendiri jadi ga perlu capek-capek mudik dan antri di kantor Imigrasi Makassar. Proses pengurusannya pun tidak memakan waktu lama dengan biaya administrasi yang relatif murah (240ribu rupiah) untuk ukuran dokumen yang akan menjadi identitas kita selama berada di luar negeri. Kelengkapan administrasi yang dibutuhkan berupa fotocopy KTP, Akte Kelahiran, Ijazah terakhir, Kartu Keluarga, Surat rekomendasi dari tempat kerja.

Tiket
Segera setelah passport ditangan, kakak saya sebagai penyandang dana utama langsung memesan tiket pesawat Denpasar-Darwin dan Sydney-Denpasar dengan maskapai penerbangan Jet-Star (the cheapest one).


Visa
Setelah passport dan tiket selesai, saya mulai mengurus Visa di Kedubes Australia yang ada di Jakarta. Karena aku disini dan kau disana...hehehe.. maksudnya saya di Polewali dan Kedubes Australia di Ibukota Jakarta, demi menghemat ongkos maka  pengurusannya via Tiki/JNE saja.
Pengurusan (bukan penggemukan) Visa Australia di Indonesia tidak diperbolehkan untuk dikirim langsung ke Kedubes tapi melalui agen resmi yang ditunjuk oleh pemerintah Australia. Jadi jangan bayangkan seperti agen TKI yang ga jelas, agen resmi ini memiliki standar pelayanan yang teramat sangat jelas sekali dan besaran biaya yang dibutuhkan sesuai tujuan kunjungan sudah ditentukan dengan jelas (tanpa pungli!). Kita bisa memantau perkembangan proses pengajuan Visa melalui website resmi-nya.
Kelengkapan administrasinya berupa Passport asli yang masih berlaku minimal 6 bulan, application form yang bisa didownload dari official web Kedubes Australia, financial statement (copy buku tabungan 3 bulan terakhir), pas foto khusus Visa Australia, invitation letter. Karena tujuan saya ke Oz untuk mengunjungi kakak yang sedang kuliah disana maka invitation letter dibuat oleh Universitas Flinders tempat kakak saya kuliah dan financial statement-nya menggunakan akun kakak saya (thank God!).. hehehehehe... Oia, tanggal keberangkatan dan tanggal kepulangan juga harus dicantumkan dalam application form.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar