Kamis, 01 Desember 2011

Manusia Batu

Dulu tak pernah terlintas di pikiranku ada manusia seperti batu. Batu itu keras, untuk membuatnya berlubang atau berongga butuh ratusan atau ribuan tahun bagi air untuk menetesinya. Batu itu tidak bisa berpindah dengan sendirinya, butuh kekuatan makhluk lain atau kekuatan alam yang sangat besar untuk memindahkannya. Batu juga selalu diibaratkan seperti manusia yang tidak punya perasaan. 
Tapi saat ini, aku dihadapkan pada kenyataan bahwa sesungguhnya Manusia Batu itu ada. Itulah dirimu! Hampir setahun kau berada di tengah-tengah kami, tapi tak ada yang berubah. Jika diibaratkan speedometer, kau tidak bergerak dari titik NOL. Segala upaya telah kami lakukan agar kau mampu berlari bersama kami, bahkan kami memperlambat laju lari, tapi kau tetap tidak bergerak. Tetap di posisi yang sama. Sangat sulit untuk tidak mempersalahkanmu, karena kami pun bukannya tidak berupaya. Kami disini untuk membantumu, tapi kalau kau saja tidak bisa mendorong dirimu sendiri, tidak mampu memotivasi diri untuk mencapai tujuan, rasanya mustahil kau bisa berlari bersama kami. 
Sudah saatnya kau merubah sifat malas, egois & sombong yang sepertinya tertanam dalam dirimu karena kau lahir dan besar dalam keluarga yang serba berkecukupan. Tapi sekarang kau berada di luar lingkungan yang membesarkanmu. Kau dikelilingi oleh berbagai karakter yang tidak kalah uniknya dengan dirimu. Yang tidak bisa menuruti semua keinginanmu. Jadi, mau tidak mau kau harus mampu beradaptasi. Sekarang bukan lagi waktunya mengharapkan orang lain untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugas & tanggung jawabmu. Atau mempersalahkan orang lain jika sesuatu tidak berjalan dengan semestinya. Dan rasanya baik kau maupun seisi dunia ini tidak punya hak untuk menyombongkan diri ketika berjalan di muka bumi ALLAH SWT. Jadi, berhentilah bersikap sombong!! 
Mungkin keberadaanmu merupakan latihan kesabaran bagi orang-orang disekitarmu. Mungkin itu salah satu manfaat kehadiranmu. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya?? Entahlah, semoga saja kami bisa menemukan manfaat lain yang masih tersembunyi dalam dirimu. أمِينْ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينْ

2 komentar: